Kamis, 25 Oktober 2012

Sharing And Growing Together Di BDK Semarang











 Bersamaan dengan diklat prajabatan, jadi teringat lagu mars prajabatannya.

MARS PRAJABATAN

Dulu aku bercita-cita
Menjadi seorang pegawai negeri
Berdiri tegak penuh wibawa
Tunaikan tugas yang mulia

Kini aku sedang ditempa
Di dalam diklat prajabatan
Lupa sanak lupa saudara
Lupakan itu semuanya

Aku tahan sakit-sakit
Untuk menjadi yang baik
Aku tahan menderita
Walaupun aku ditempa
Gembira-gembira selamanya.



MARS KORPRI

Satukan irama langkahmu
Bersatu tekad menuju ke depan
Berjuang bahu membahu
Membrikan tenaga tak segan

Membangun negara yang jaya
Membina bangsa besar sejahtera
Memakai akal dan daya
Membimbing membangun mengembang

Berdasar Pancasila dan UUD 45
Serta dipandukan oleh haluan negara kita maju terus

Di bawah panji Korpri
Kita mengabdi tanpa pamrih
Di dalam naungan Tuhan Yang Maha Kuasa
Korpri maju terus

 Gedung M sebagai kelas sekaligus tempat berkumpul dan mengerjakan tugas kelompok di malam hari.
 Gedung B tempat menginap selama 12 hari



Sabtu, 20 Oktober 2012

Klenteng Sam Poo Kong Semarang, Yang Dibangun Laksamana Cheng Ho

 Gerbang kelenteng gedung batu Sam Poo Kong terletak di sebelah barat daya kota Semarang. Kelenteng Gedung Batu Sam Poo Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Cheng Ho.
 Bentuknya bangunan berarsitektur Cina sehingga mirip sebuah kelenteng. Di dekat pintu masuk pengunjung juga dapat berfoto menggunakan pakaian lengkap dengan asesoris ala prajurit Cina.
 Menurut cerita, Laksamana Cheng Ho sedang berlayar melewati Laut Jawa ketika terdapat seorang awak kapalnya yang menderita sakit. Laksamana Cheng Ho memerintahkan awak kapalnya untuk merapat ke pantai utara Semarang dan mengobatinya dengan rempah-rempahan. Disitu Laksamana mendirikan sebuah masjid di tepi pantai. Karena tinggal untuk beberapa saat sehingga banyak awak kapalnya yang kemudian menikah dengan orang asli daerah tersebut. Dan sampai sekarangpun daerah tersebut banyak dihuni penduduk keturunan Tiongkok.

   Dalam agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka,  dan menganggapnya sebagai dewa. Jadi sekarang tempat tersebut dijadikan peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Dan terlihat beberapa buah lilin raksasa yang dibiarkan terus menyala sampai habis
 Siluet patung Laksamana Cheng Ho yang berdiri kokoh di halaman tengah.
 Patung-patung singa yang berada di kanan-kiri bangunan.
 Di tengah kelenteng terdapat bangunan-bangunan besar, patung dan halaman yang luas.
Dan di bagian belakang terdapat pintu gerbang yang sangat besar.

Masjid Agung Jawa Tengah, wisata religi di Semarang

 Masjid Agung Jawa Tengah berada di Jalan Gajah Semarang. Tempat wisata religi yang satu ini banyak sekali daya tarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung.Pertama yang dapat dinikmati adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower. Menara ini tingginya 99 meter. Dengan membayar tiket kita akan dipandu untuk menaiki lantai 19 menuju menara pandang yang dilengkapi teropong yang dapat melihat pemandangan kota Semarang dari atas menara.
 Pemandangan Masjid Agung Jawa Tengah dilihat dari atas Menara Al Husna. Dari atas terlihat jelas begitu luasnya kompleks Masjid Agung ini.
Pemandangan indah Kota Semarang. Akan menakjubkan kalau tiba saat matahari tenggelam dan kerlap-kerlip lampu malam hari.
Sebenarnya pingin juga mampir ke resto dengan view menakjubkan di lantai 18. View yang dapat berputar 360 derajat. Apadaya waktu berkunjung rombongan yang terbatas. InsyaAllah suatu saat dapat berkunjung ke tempat ini lagi.
 Setelah menikmati menara lantai atas, kita juga akan dipandu untuk mengunjungi Museum Sejarah Perkembangan Islam di Jawa yang terletak di lantai 3 dan lantai 2 dari Tower Al Husna.
Di dalam Museum terdapat berbagai koleksi sejarah perkembangan Islam, media sosialisasi Islam, wayang, gamelan, keramik,artefak-artefak dan miniatur Menara Kudus.
Pelataran Masjid Agung yang dilengkapi 6 payung raksasa yang dapat membuka dan menutup secara otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi di kota Madinah. Biasanya akan dibuka pada hari Jumat atau pada hari raya.
Pada saat saya dan rombongan berkunjung siang itu, matahari sedang terik-teriknya. Kami bermaksud untuk memasuki area masjid. Tetapi dari batas suci sampai area masjid terdapat pelataran  luas yang lantainya sangat panas terkena terik matahari. Sehingga kami harus berlari untuk mengurangi rasa panas yang terasa di kaki. Jadi sebaiknya persiapkan alas kaki bersih atau kaos kaki apabila berkunjung di siang hari.